LOGO IRADAT

IRADAT NEWS & ARTICLES

Magic Questions to Bring Up Your Potential

Apa maksud judul di atas?

Judul diatas memberikan gambaran melalui serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, akan tergali potensi seseorang yang selama ini dimiliki namun tidak pernah disadari. Inilah peran utama seorang Coach dalam membersamai kliennya  menggali potensi-potensi yang ada dalam diri sesorang, yang pada akhirnya disadari dapat menjadi solusi dalam mencapai tujuannya.

Apa itu Coaching?

Loop Institute of Coaching mendefinisikan, “Coaching adalah sebuah proses membangun kesadaran diri untuk menemukan potensi terbaik melalui percakapan bermakna untuk mencapai tujuan”. Selain itu International Coaching Federation mendefinisikan “Coaching adalah bentuk kemitraan dengan klien untuk memprovokasi pemikiran secara kreatif dan menginspirasi mereka  untuk dapat memaksimalkan potensi pribadi dan profesionalnya”

Definisi lain mengatakan Coaching adalah “A collaborative, solution focused, result-orinted and systematic process in which the coach facilitates the enhancement of work performance, life experience, self-directed learning, and person growth of the coachee” (Grant,1999)

Apa maksud ‘Magic Questions’ ?

Dari definisi dan konsep coaching di atas dapat diartikan bahwa melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Coach akan mampu menggugah pemikiran klien untuk menyadari situasinya, bagaimana perasaannya, nilai-nilai apa yang diyakininya. Dari percakapan yang sudah terjalin, pertanyaan selanjutnya akan mendorong klien untuk memikirkan  apa yang akan dicapai, ukuran pencapaiannya saat ini, hambatan apa yang ditemui, dan kekuatan apa yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan menjadikan percakapan menjadi lebih bermakna sampai kemudian klien dapat merencanakan  aksi yang akan dilakukan, disertai oleh komitmen klien untuk merealisasikan rencana aksinya secara nyata dan waktu untuk melaksanakannya.

Salah satu model percakapan coaching yang disarankan adalah dengan menggunakan Model Percakapan FIRA yang dikembangkan oleh Loop Institute of Coaching, sebagai berikut :

Pada proses coaching dalam situasi yang lancar dan kondusif, model percakapan FIRA akan menghasilkan suatu hasil akhir yang menakjubkan. Dari beberapa pengalaman  melakukan sesi coaching, penulis menemukan klien yang merasakan kelegaan setelah mengetahui apa yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan. Pada umumnya klien akan mengatakan “saya merasa lega sekarang” di akhir sesi saat ditanyakan apa yang dirasakan setelah mengikuti sesi coaching. Beberapa klien juga merasakan kebahagiaan setelah persoalan dapat terurai dan muncul pemikiran-pemikiran baru sebagai solusi. Saat berjumpa kembali di sesi yang ke 2 (dua), kebanggaan juga dirasakan setelah berhasil melakukan suatu aksi yang pada awalnya begitu sulit untuk dilakukan, dan ada pula klien yang merasa takjub dengan dirinya sendiri saat  apa yang dia lakukan ternyata juga bermanfaat bagi orang lain.

Namun  tidak selamanya proses coaching berjalan lancar. Dari pengalaman, penulis pernah menemui klien yang beberapa kali harus diberikan ruang hening untuk memberi kesempatan kepada mereka dapat merumuskan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Pada awal sesi klien masih merasakan adanya kebingungan dan ketidakpastian tentang situasi seperti apa yang sedang dialaminya. Bahkan ada pula klien yang  sulit  untuk dapat menetapkan agenda dan tujuan dari proses coaching yang akan dilakukan.  Pada situasi ini dibutuhkan keandalan seorang Coach dalam membantu klien menguraikan situasi yang sedang dihadapi. Salah satu metode untuk mempermudah klien dalam menetapkan prioritas yang akan menjadi agenda adalah menggunakan lingkaran ‘Wheel of Life’ yang terdiri dari 8 (delapan) aspek kehidupan, yaitu karier, keuangan, kesehatan, keluarga dan teman sosial, lingkungan fisik (misalnya kondisi rumah), rekreasi, pengembangan diri & edukasi, dan hal penting lainnya. Lingkaran ‘Wheel of Life’ akan mengerucutkan pemikiran klien untuk menetapkan persoalan utama yang akan dibicarakan pada sesi coaching. Saat agenda, tujuan, serta tolok ukur keberhasilan berhasil klien tetapkan, biasanya percakapan selanjutnya akan berjalan  lebih lancar. Pertanyaan yang terkait dengan perasaan, nilai-nilai diri, dan keyakinan, akan menjadi pertanyaan yang memudahkan klien untuk lebih memahami diri mereka.

Sebagai kesimpulan,  penulis menemukan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan didalam proses coaching dapat menjadi pertanyaan yang ‘ajaib’ karena secara menakjubkan dapat memunculkan potensi-potensi yang dimiliki klien untuk mencapai tujuan. Mengingat proses coaching ini perlu pengayaan, maka diperlukan praktek coaching secara terus menerus untuk dapat menemukan berbagai solusi, khususnya saat melakukan proses coaching dalam situasi yang kurang kondusif.

 

Catatan : diambil dari berbagai sumber

Daftar Isi